SEJARAH SINGKAT

Kecamatan Besitang adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Langkat yang brada paling ujung di sebelah Barat Propinsi Sumatera Utara berbatasan langsung dengan Propinsi NAD dengan batas–batas sebagai berikut:

– Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Aceh Tamiang;

– Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Brandan Barat dan Sei Lepan;

– Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Pangkalan Susu dan Brandan Barat; 

– Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Aceh Tamiang

Luas wilayah Kecamatan Besitang ±720,75 Km2 dan terletak 3 – 68 meter dari permukaan air laut (dpal).

Pada awalnya wilayah Kecamatan Besitang berada di Sikundur (Hulu Sei Besitang) yang merupakan pusat Kerajaan Aru, yang dipimpin oleh seorang Sultan yang bernama Sultan Abdulah Hot, yaitu dari wilayah Tamiang (hulu dan hilir) sampai ke perbatasan Kesultanan Siak. Kemudian sekitar Tahun 1680 Kesultanan Aru dihapuskan oleh Kesultanan Aceh yang bernama Sultan Muhammad Rughayatsah menjadi Kesultanan Besitang, kemudian pada tahun 1750 Kesultanan Besitang dihapus menjadi Kedatukkan yang tunduk kepada Kesultanan Aceh sampai tahun 1830. Kemudian pada tahun 1830 sampai dengan 1946 Kedatukkan Besitang melepaskan diri dari Kesultanan Aceh dan tunduk pada Kesultanan Langkat, yang meliputi :

1. Kampung Besitang
4. Kampung Selahaji
2. Kampung Bukit Mas
5. Kampung Serang Jaya
3. Kampung Halaban

Adapun Datuk yang pernah memimpin Kedatukkan Besitang antara lain:

1. Datuk Ibrahim Japar
5. Datuk Indralana
2. Datuk Malim
6. Datuk Abdulrahman
3. Datuk Mahraja
7. Datuk H. Muhammad Cholid
4. Datuk Johan Pahlawan

Kemudian pada tahun 1947 terjadi agresi Belanda yang mengakibatkan diterapkannya sistem Pemerintahan Belanda yang disebut Ambtenar Bestuur Anggelegenleiden hingga tahun 1950–an.

Setelah berakhirnya Negara Republik Indonesia Serikat atau sampai batas penyerahan kedaulatan pada tahun 1950, maka istilah di dalam Pemerintahaan berubah kembali dengan kewedanaan dan asisten Wedana, di Kecamatan Besitang merupakan pusat Pemerintahaan setingkat asisten Wedana, Adapun yang pernah menjadi Asisten Wedana di Besitang adalah sebagai berikut :

1. Hasan Makmi( 1950 – 1954 )
7. Adrianus Sitompul( 1963             )
2. Murad El Fuad( 1954 – 1957 )
8. Abu Bakar Syarif( 1963             )
3. H. Mahmud( 1957 – 1958 )
9. Muchtar Alang ( 1964             )
4. T. Ali( 1958 – 1959 )
10. Serani Bangun( 1964 – 1965 )
5. T. Hasbullah( 1959 – 1960 )
11. Menan P.( 1965             )
6. M. Nurdin Sulan( 1960 – 1963 )
12. Rijali Lubis( 1965 – 1974 )

Selanjutnya pada masa asisten Wedana Rijali Lubis sebutan asisten Wedana dirubah menjadi sebutan Camat. Adapun Camat yang pernah memimpin Kecamatan Besitang adalah sebagai berikut :

1.Rijali Lubis( 1974             )



2.Muchlis Tanjung BA( 1974             )



3.Gus Sofyan BA( 1974 – 1978 )



4.A. Hamid Tanjung( 1978 – 1980 )



5.Ruslan Hamid BA ( 1980 – 1985 )



6.Drs. Amiruddin( 1985 – 1986 )



7Drs. Benyamin( 1986 – 1988 )



8.Drs. Ali Syafril( 1988 – 1990 )



9.Drs. Asrin Naim( 1990 – 1992 )



10.Drs. Zulkifli( 1992 – 1997 )



11.H. Abd. Azis BA( 1997 – 2000 )



12.Drs. Agustari( 2000 – 2001 )



13.M. Idham SH( 2001  – 2001 )



14.Drs. Agustari( 2001 – 2005 )



15.Drs. Irham Sukri( 2005 – 2008 )



16.Mawardi N, S.Sos ( 2008 – 2010 )



17.Nuriadi, S.Sos ( 2010 – 2017 )        



18H. Ibnu Hajar, S.Sos( 2017 – 2021)



19H. IRHAM EFFENDI, S.AG( 2022 – sekarang )











Kemudian pada tanggal 18 Pebruari 2008 sebagian  desa yang merupakan bagian integral Kecamatan Besitang (Desa Salahaji dan desa Serang Jaya) dimekarkan menjadi Kecamatan Pematang Jaya. Sehingga sampai saat ini Kecamatan Besitang terdiri dari 3 Kelurahan dan 6 Desa yang meliputi:

1Kelurahan Pekan Besitang
2Kelurahan Bukit Kubu
3Kelurahan Kampung Lama
4Desa Halaban
5Desa Bukit Mas
6Desa Bukit Selamat
7Desa Sekoci
8Desa PIR ADB Besitang
9Desa Suka Jaya